Go to Design --> Edit Html and find these sentences. Now replace these sentences with your own welcome message. This templates is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com. Download this template and more premium blogger templates from Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 15 Juni 2010

Posted by hanief On 01.01 No comments

Mengapa kita marah??

Setiap orang pasti pernah merasakan kemarahan. Namun tak banyak yang banyak menyadari apa tujuan orang orang saat sedang menunjukan kemarahan. saat marah, denytu jantung, tekanan arteri dan produksi testoteron akan meningkat. Kortisol (hormon stress ) akan menurun dan bagian kiri otak akan lebih terstimulasi. Hal ini terlihat dalam penelitian baru yang dilakukan ilmuwan dari universitas Valencia (UV) yang menganalisa perubahan dalam kardiovaskuler otak, hormone dan respon aktivitas asimetrik saat kita marah.
“emosi menggerakkan perubahan mendalam dalam system saraf otonom yang mengendalikan respon kardiovaskuler dan juga dalam system endokrin. Disamping itu, perubahan dalam aktivitas otak juga terjadi, khusunya dicuping depan.”, terang Neus Herrero, seorang peneliti di UV seperti diikuti Science Daily beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah studi, para peneliti merangasng kemarahan pada 30 orang dengan memakai prosedur Anger Induction (AI) atau pemicu amarah yang disesuaikan untuk orang spanyol. Pemicu amarah itu terdiri atas 50 kata yang menggambarkan situasi sehari-hari yang bisa merangsang kemarahan. Sebelum dan segera setelah kemarahan itu dirangsang, peneliti mengukur denyut jantung dan tekanan nadi, tingkat testoteron dan kortisol, aktivitas asimetrik otak (menggunakan teknik pendengaran terpisah ), bagian umum dari pikiran dan emosi kemarahan yang dialami.

Aktivitas asimetrik otak.
Hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Hormon dan prilaku itu menyatakan bahwa kemarahan menimbulkan perubahan besar dalam cara berfikir subyek dan dalam parameter-parameter psikobiologi mereka. Ada peningkatan denyut jantung, tekanan nadi dan testosterone, namun tingkat kortisol justru berkurang.
“meski begitu, dengan memfokuskan pada aktifitas asimetrik otak bagian depan yang terjadi, ada dua model yang bertentangan dengan kasus kemarahan.” Lanjut peneliti tersebut.
Model pertama, yaitu valensi emosi, menunjukan bahwa bagian kiri depan otak diliputi pengalaman emosi positif, sedangkan yang kanan lebih berhubungan dengan emosi negative. Model kedua, yaitu bagian motivasional, menunjukan bagian kiri depan meliputi pengalaman emosi yang berhubungan dengan kedekatan, sedangkan bagian kanan terhubung dengan emosi yang mendorong untuk menyendiri.
Emosi positif seperti kegembiraan biasanya berhubungan dengan motivasi kedekatan, sedangkan yang negative seperti ketakutan dan kesedihan ditandai dengan motivasi untuk menyendiri.
Namun tidak semua emosi sesuai dengan hubungan ini. “kasus kemarahan yang unik disebabkan karena pengalaman yang negative, namun seringkalii membangkitkan motivasi kedekatan,” kata Herrero. “ saat mengalami kemarahan, kami telah meneliti peningkatan yang menguntungkan ditelinga kanan. Ini menunjukkan sebuah aktivasi bagian otak kiri yang lebih besar dan mendukung model tujuan motivasional.”
Dengan kata lain, saat kita marah, respon asimetrik otak diukur dengan motivasi kedekatan pada rangsangan yang menyebabkan kita marah. Tak banyak fakta yang menunjukkan bahwa kita mempertimbangkan rangsangan ini sebagai hal yang negative. Normalnya, saat sedang marah kita menunjukkan kecendrungan alami untuk lebih dekat dengan apa yang membuat kita marah dan mencoba menghilangkannya.

Aktivitas bagian-bagian tubuh manusia saat marah.
1. jantung
• Denyut jantung meningkat.

2. kelenjar adrenal 9depan atas ginjal)
• Produksi hormon kortisol (hormon stress) menurun.

3. pembuluh nadi.
• Denyut nadi meningkat.

4. testosterone.
• Hormon ini mengalami peningkatan.

5. otak kanan.
• Bagian otak ini berhubungan dengan emosi negatif seperti ketakutan, kesedihan dan cendrung ingin menyendiri.
• Memori pengalaman buruk di otak kanan ini bisa menyebabkan kemarahan.

6. otak kiri.
• Bagian otak ini berhubungan dengan emosi positif seperti kegembiraan dan keinginan untuk dekat dengan orang lain.
• Saat marah, aktifitas otak kanan mengalami peningkatan sehingga merangsang orang untuk lebih dekat dengan orang lain.

0 komentar: