Intervensi Allah SWT dalam doa.

Secara bahasa, doa artinya memohon atau meminta. Dalam kamus Lisanul Arab, doa adalah permohonan dengan sungguh-sungguh kepada allah. Jika merujuk kepada Allah SWT, menyembah, seruan atau panggilan, ucapan, dan keluh-kesah. Dr Muhammad Syafi’I Antoni MEC dalam bukunya berjudul sukses besar dengan intervensi Allah, menjelaskan, menurut Ibnu Qoyyim doa adalah permohonan mengenai berbagai hal yang bermanfaat serta dijauhkan dari segala sesuatu yang mendatangkan kemudaratan. Sedangkan menurut Al Khatabi, doa adalah permohonan kepada Allah dengan menunjukan kefakiran kepadanya dan membebaskan diri dari keyakinan terhadap kekuatan selain Allah.
Kekuatan Allah adalah satu-satunya kekuatan yang mampu memengaruhi bahkan menentukan segala aspek yang berkenaan dengan kehidupan manusia. Itulah sebabnya dalam doa-doa yang dipanjatkan, sesungguhnya seorang manusia memohon intervensi Allah untuk mewujudkan keinginan, harapan, atau cita-cita yang tengah diusahakan. Dengan demikian berdoa yang disertai ikhtiar atau usaha merupakan upaya dalam melipatgandakan potensi. Berdoa adalah upaya batin sebagai pelengkap dari upaya dabir.
Doa merupakan upaya seorang hamba kepada tuhannya ( Allah SWT ) dalam mengeluhkan dan mengadukan permasalahan hidup yang dihadapi, memohon terkabulnya suatu harapan, serta meminta perlindungan dari segala macam marabahaya. Doa adalah wujud ketergantungan manusia yang lemah dan hina kepada penciptanya yang Maha Perkasa dan Maha Mulia.
Mengapa manusia harus berdoa? Berzikir dan berdoa sama pentingnya untuk dilakukan. Keduanya merupakan perintah Allah sekaligus wujud dari penghambaan diri kepada-nya. Itulah sebabnya Imam Nawawi menjelaskan hal yang paling utama dari aktivitas seorang hamba yaitu menyibukkan diri dengan berzikirullah sesuai tuntunan Rasulullah. Berdoa juga memiliki ketentuan sama dengan berzikir.

Manfaat berdoa.
Manfaat berdoa dan berzikir diantaranya karena manusia membutuhkan sandaran dan tempat mengadu, doa sebagai sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga dapat melakukan segala tugas yang dipikulnya dengan baik dan benar.
Agar doa didengar dan dikabulkan, seseorang hendaknya memahami tata cara atau adab dalam berdoa. Diantaranya dilakukan pada waktu mulia, dilakukan dengan kidmat seperti pada waktu sujud, sebelum dan sesudah salat wajib, menghadap kiblat, dimulai dengan memuji Allah kemudian diiringi salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, hendaknya membaca syahadat dan memohon ampun kepada Allah ataas segala dosa, berdoa dengan merendahkan diri penuh harap dan menggunakan bahasa yang sederhana serta suara yang lemah lembut, bersabar dalam berdoa, tidak bosan dan putus asa, jika berdoa untuk orang lain hendaklah diawali dengan doa untuk dirinya sendiri, berdoa dengan bertawasul menggunakan nama-nama Allah yang mulia dan berdoa dalam keadaan suci.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar doa dikabulkan yakni berdoa dengan penuh keilkhlasan, penuh keyakinan, berdoa hanya kepada Allah, berbaik sangka kepada-nya, memperbanyak amal saleh. Orang yang makbul doanya adalah doa orang yang teraniaya, doa musafir, doa orang yang berpuasa, doa anak saleh untuk orangtuanya, orang berjihad dan doa orang sakit.

Read Full story