Cerita singkat volentir Solo Batik Carnival.

Volunteer adalah suatu komunitas dimana kegiatan yg mereka lakukan adalah bersifat sukarelawan. Tapi jangan dilihat dulu dari segi sukarelawan nya mereka melakukan tugas tersebut dengan seenak nya. Volunteer melakukan tugas dengan senang hati, profesional dan hati-hati.

Awal gabung.
Awal gabung nya aku dengan komunitas ini, berawal dari teman ku. Dimana dia menawarkan aku sebuah kegiatan akbar yang akan di adakan oleh pemerintah solo yaitu Solo Batik Carnival 2 waktu tahun 2009 sebagai volentir. Sebelumnya aku tidak tahu volentir itu apa dan sistem kerja nya gimana. Kemudian teman ku langsung jelasin tentang volunteer tersebut, setelah dijelasin sama dia, kayak nya aku tertarik untuk mencoba nya. Pertama aku mulai gabung, aku mendapat kan banyak teman dan pengalaman dari kegiatan tersebut. Tidak hanya itu saja, aku juga merasa mendapatkan keluarga baru disitu. Dimana orang –orang yang ikut dikomunitas ini memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda-beda, dan kebanyakan diantara mereka memiliki sifat yang baik dan mengasyikkan buat diajak kerja sama dalam kegiatan ini.

Seleksi alam.
Pertama kali waktu diadakan pembukaan volentir untuk kegiatan Solo Batik Carnival itu, banyak yang mendaftar untuk menjadi volentir. Aku kurang tau keingginan mereka untuk ikut volentir itu apa. Setelah gabung dan mulai melakukan kegiatan workshop yang diadakan setiap minggu nya, aku mulai tahu keinginan mereka ikut volentir apa, ada yang sama seperti aku keinginan nya yaitu hanya untuk mencari teman dan pengalaman, dan ada juga mereka yang ingin mendapatkan imbalan seperti fee. Tapi setelah mereka tahu volentir ini bersifat sukarelawan, baru kelihatan anggota volentir mulai berkurang satu persatu. Mungkin mereka ikut kegiatan ini hanya untuk mendapatkan imbalan saja.
Minggu demi minggu makin banyak saja anggota volentir yang mulai menghilangkan diri dari kegiatan ini. Kami sering sebut kejadian ini dinamakan seleksi alam. Itu hal yang wajar menurut ku, suatu komunitas pasti mengalami pasang surut anggota nya.

Pas hari H.
Setelah dua bulan lamanya kegiatan workshop Solo Batik Carnival ( SBC ) dilaksanakan, akhirnya tiba juga hari yang kami tunggu –tunggu yaitu hari dimana dimulai carnival SBC. Waktu hari ini lah aku baru merasakan kerjaan yang berat buat aku, dimana dari pagi sampai siang kami mengatur dan membantu peserta nya untuk persiapan buat carnaval. Dari menyuruh penonton untuk minggir dari tempat penggantian kostum peserta sampai dengan menyuruh penonton buka jalan buat peserta carnival. Dimana pada saat itu cuaca nya sangat panas banget, sebelum mulai jalan buat carnival banyak peserta yang sudah kelelahan duluan karena cuaca tersebut. Untung saja kami bias mengatasi semua kejadian tersebut dan akhirnya peserta bias ikut juga buat carnival.
Pukul 15.00 WIB acara baru dimulai, dan waktu itu juga kami kewalahan untuk menghadapi penonton gimana cara nya agar penonton bisa kami suruh untuk membuka jalan buat peserta carnival. Waktu kami suruh penonton untuk membuka jalan buat peserta, banyak penonton yang marah-marah, tapi mau gak mau harus kami lakukan untuk menyuruh mereka agar acara berjalan berjalan dengan lancer. Dari bermacam –macam perkataan kotor yang kami dengar dari mereka tapi kami tidak menghiraukan nya. Bahkan ada teman saya yang hampir padu ( berantam ) dengan penonton gara-gara kata-kata kotor mereka. Gak hanya penonton saja yang kami atur. Wartawan dan fotografer juga kami atur agar tidak mengganggu jalannya carnival. Yang paling menyebalkan adalah ngatur fotografer, dimana mereka masuk kebarisan peserta secara diam-diam dan membuat barisan para peserta menjadi semrawut.

Ternyata ikut komunitas volunteer itu sangat mengasyikkan juga, banyak kejadian-kejadian yang seru waktu karnaval dan juga ada tantangan tersendiri buat kami waktu karnaval. Dari sini aku melihat, kalau suatu kegiatan atau pekerjaan jangan dilihat dulu dari imbalan / fee yang akan kita dapatkan. Disisi lain kita mendapatkan suatu hal yang berharga dari imbalan tersebut.

Ayo gabung dengan komunitas volentir kami..

Read Full story